Diberdayakan oleh Blogger.

Yogyakarta Presenter: Bondan Winarno - Soto Daging Sapi Bu Cip

Yogyakarta

Presenter: Bondan Winarno dan Butet Kartaredjasa

Baceman Kepala Kambing Pada episode ini Bondan berkunjung ke rumah Butet yang unik dan artistik di dekat Padepokan Seni Bagong Kussudiardja di Bantul, pinggiran Yogyakarta. Rencananya, Butet akan mengajak Bondan jalan-jalan keliling Yogya mencari makanan khas kesukaannya.
Ternyata, Ruli – istri Butet – sudah menyiapkan kambing bacem dan sambal kutai untuk dicicipi. Baceman adalah cara masak khas Yogya, seperti tahu/tempe dan ayam bacem. Prinsipnya, bahan yang dimasak direbus dalam air kelapa (bukan santan!) dengan berbagai bumbu seperti gula merah, bawang merah, asam jawa, dan lain-lain. Rebusan ini kemudian digoreng, sehingga menghasilkan masakan yang gurih bernuansa asam manis.

Sambal kutai buatan Ruli tidak memakai terong asam yang khas Kalimantan Timur, melainkan diganti tomat. Pete goreng dan bawang merah gorengnya memberi tekanan mantap pada sambal ini.


Soto Daging Sapi Bu Cip
Jl. S. Parman 58, Yogyakarta
0813 92289337

Satu di antara beberapa soto Yogya terpilih yang sudah dilanggani Butet sejak puluhan tahun yang lalu.
Soto berkuah bening ini memakai irisan daging sapi yang cukup empuk. Kuahnya sendiri cukup gurih dan lembut. On the side, tersedia berbagai lauk tambahan seperti empal dan jeroan sapi goreng yang full cholesterol.

Mbah PurwoAyam Panggang Klaten
Dijajakan oleh Mbah Purwo
Di depan Toko Maju Jaya, Malioboro

Bondan mengajak Butet melacak jejak Pak Joyo, penjual ayam panggang langganan (almarhum) Umar Kayam yang ditokohkan dalam kolom “Mangan Ora Mangan Asal Kumpul”. Sayangnya, di seluruh Bulaksumur (Kampus UGM), Pak Joyo tidak berhasil ditemukan. Diduga dia pun sudah meninggal.
Pelacakan berakhir di Malioboro setelah menemukan Mbah Purwo (perempuan) yang menjajakan ayam panggang klaten ini dalam versi aslinya, yaitu: ditempatkan dalam tenong (semacam rantang besar) terbuat dari kaleng. Ayam panggangnya yang harum dan santan yang mlekoh sungguh membangkitkan nostalgia lama.

Menurut Mbah Purwo, tinggal dia sendiri yang menjajakan ayam panggang klaten ini dengan cara seperti aslinya. Ayam panggangnya diperoleh dari Nyonya Bien yang sudah beberapa dasawarsa membuat ayam panggang gagrak Klaten ini.

Gado-gado “Bu Hadi”
Pasar Beringharjo lantai 2, bagian belakang
Jl. Malioboro, Yogyakarta, 0813 28845867

Warung gado-gado ini sudah dilanggani Butet sejak kecil pula. Sayur-mayurnya mirip gado-gado Jakarta, tetapi taugenya pendek. Sayuran ini diguyur dengan kuah kacang siram dengan nuansa kasar mirip pecel Madiun.

Ratengan “Bu Warno”
Berseberangan dengan Gado-gado “Bu Hadi”
0274 544487, 552936

Ratengan mengacu pada masakan matang yang dapat dibawa pulang sebagai tambahan lauk di rumah. Jualan andalannya adalah empal daging sapi dalam potongan besar. Empal Yogya berbeda dari gepuk Bandung atau Bogor, bahkan juga sedikit beda dari empal Jawa lainnya. Empal Yogya dimasak dengan bumbu bacem dengan rasa asam-manis yang khas. Juga ada baceman jeroan sapi seperti usus, babat, paru, dan lain-lain.
Sebuah alternatif yang menarik untuk oleh-oleh dari Yogya, bila sudah bosan dengan bakpia atau geplak. Bila ingin disantap di tempat, warung ini juga menyediakan sambal dadak yang dahsyat sebagai pendamping empal dan baceman yang memang berkualitas.

ads

Ditulis Oleh : Radja Resep Hari: 05.09 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar