Diberdayakan oleh Blogger.

Semarang - Pasar Semawis, Surganya Pencinta Kuliner

Devita Sari - detikFood

GB
Pasar Semawis Semarang
Jakarta - Suasana meriah dan keragaman budaya berbaur di pasar yang menjadi salah satu icon kota Semarang ini. Aneka jajanan mulai dari dim sum, nasi ayam, lontong cap go meh, lumpia, pisang plenet, tahu pong hingga es puter cong lik dijajakan di jajaran warung di kiri kanan jalan. Semuanya menggoda selera dan menggiurkan untuk dicicipi!

Sebuah gerbang besar bertiang merah dengan papan biru bertuliskan 'Pecinan Semarang' sudah terlihat dari kejauhan. Tak ketinggalan lampion-lampion merah ikut dipasang menambah kental suasana oriental kawasan pecinan ini. Setelah melewati gerbang, deretan para penjual pernak-pernik bagai menyambut pengunjung pasar malam Semawis.

Ya, tak hanya sekedar makanan yang ditawarkan oleh pasar yang diadakan setiap malam Jum’at, Sabtu dan Minggu ini. Aneka stand aksesoris impor dari China yang menggoda mata pengunjung. Aneka gelang dan kalung giok, batu mulia, patung Budhha tampak ramai dikerumuni pembeli. Meskipun sebagian besar penjual memakai bahasa Mandarin, namun hal tersebut tak menyurutkan para pembeli untuk melakukan tawar-menawar. Kalkulator dan bahasa isyaratpun menjadi perantara, bagai berbelanja di Kowloon, HongKong.

Pasar malam dadakan ini tak begitu saja muncul di ibukota Jawa Tengah ini. Awalnya pasar Semawis atau yang dikenal dengan sebutan waroeng Semawis merupakan sebuah program untuk mengembangkan pariwisata dan budaya pecinan di Jawa Tengah. Pasar ini pertama kali digelar pada tahun 2004 lalu untuk menyambut datangnya Imlek warga Tionghoa di Semarang. Bertepatan dengan pencabutan resmi pelarangan perayaan kebudayaan Tionghoa di Indonesia.

Pasar Imlek Semawis (PIS) merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata). Meskipun memakai embel-embel Pecinan, sesungguhnya pasar Semawis merupakan gabungan dari berbagai budaya di Semarang. Tak hanya warga keturunan Cina yang ikut meramaikan Pasar Imlek Semawis, beberapa diantaranya berasal dari keturunan Arab, Jawa, dan berbagai suku lainnya yang tinggal di Jaw Tengah khususnya Semarang.

Pasar Semawis biasanya digelar mulai pukul 6 sore hingga tengah malam. Warga Semarang bagai tumpah ruah di pasar ini, mulai dari para lansia, orang tua, hingga anak muda dan para wisatawan. Tak heran jika pasar Semawis biasa dijadikan sebagai ajang soalisasi dan reuni bagi wong Semarang.

Yang sering memakai sebagai ajang unjuk diri sekaligus mencari dana dadakan adalah para mahasiswa yang membentuk kelompok. Sambil menyanyikan lagu-lagu populer merekapun meminta partisipasi pengunjung memberi sumbangan untuk kegiatan sosial mereka. Suara riuh rendah nyanyian mereka di pintu gerbang membuat suasana jadi makin meriah saja.

Beberapa stand makanan tenda dibuat berjejer rapi dan teratur. Beberapa diantaranya menjual lumpia Semarang, pisang plenet, sate ayam, babat gongso, dan nasi ayam yang merupakan makanan khas Semarang. Bisa dibilang tempat ini juga merupakan surga pencinta makanan oriental. Ada sate babi Nyah Gunung yang sudah sangat akrab di telinga warga pecinan Semarang, dim sum, steam boat, dan nasi campur. Kalau mau yang populer seperti nasi gudeg, nasi pecel atau aneka mi juga ada. Hmmm... semuanya komplet tersedia dengan harga yang terjangkau.

Untuk wisatawan yang datang ke Semarang dan tak sempat mencicipi hidangan khas Semarang bisa mampir ke pasar malam ini. Hampir semua hidangan khas ada. Mulai dari ontbijtkoek dan kue almond toko Oen yang klasik, tahu pong Peloran yang legendaris, es puter cong Lik sampai satai ayam jalan Gajah Mada plus lumpia Semarang juga tersedia.

Sambil menikmati makanan yang dipesan di bawah taburan bintang, pengunjung juga bisa berkaroke ria. Beberapa stand menyediakan tempat berkaroke lagu-lagu Mandarin dan Indonesia. Sambil berjalan-jalan, pengunjung pun bisa membeli baju-baju trendy, baju anak, kaos dan aneka pakaian wanita pun ditawarkan di beberapa stand.

Puncak keramaian pasar Semawis sendiri adalah saat Imlek tiba. Berbagai macam pertunjukan kesenian dan kebudayaan Cina bisa dinikmati, misalnya seperti wayang potehi yaitu wayang golek khas Tionghoa, barongsai, dan pengobatan tradisional Cina. Nah, jika berencana ke kota Semarang jangan lewatkan untuk berkunjung ke pasar malam Semawis! Sambil jajan enak, Anda bisa turut serta melestarikan budaya lokal dan merasakan keakraban warga Semarang.

Pasar Malam Semawis
Gang Warung, Pecinan
Semarang
Buka: Jam 16.00 -24.00 tiap Jum'at, Sabtu dan Minggu
Harga makanan dan minuman : mulai Rp. 2.500,00 – Rp. 25.000,00

ads

Ditulis Oleh : Radja Resep Hari: 07.19 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar